Sebelum kita berbicara panjang lebar tentang bisnis, mari kita kupas terlebih dahulu sebenarnya apa sih definisi bisnis itu sendiri?? Usaha seperti apa yang bisa disebut bisnis itu?? Jangan-jangan bisnis yang kita geluti selama ini belum layak dikategorikan sebagai bisnis yang baik dan hanya menjadi ‘busyness’ aja bagi kita, hehehe
Business is the profitable and comercial enterprices that works without you
Yap! Setidaknya ada 3 point penting yang dapat kita ambil dari definisi bisnis di atas. Pertama adalah profitable, bisnis haruslah menguntungkan. Saya sepakat kalau keuntungan secara materi bukan menjadi tujuan utama dari berbisnis, ada yang bertujuan untuk kegiatan sosial, ada yang bertujuan untuk kegiatan keagamaan, dll. Namun, apapun yang menjadi tujuan akhir dari bisnis hendaknya tidak melupakan keuntungan, jangan sampai tujuan mulia kita menjalankan bisnis justru mendatangkan kezaliman karena kerugian yang didertia oleh perusahaan. Kedua adalah comercial enterprices, bisnis yang kita jalankan haruslah layak untuk dijual kepada investor, banyak sarat yang harus dipenuhi untuk point yang kedua ini, diantaranya adalah akuntabilitas keuangan, manajemen yang rapi, leadership yang kokoh, dll. Saya meyakini bahwa dengan masuknya pihak lain sebagai investor dalam perusahaan akan membuat perkembangan usaha menjadi lebih cepat, kontrol keuangan menjadi lebih terbuka dan akuntabel, serta masih banyak kelebihan yang lain. Maka menjadi wajib bagi bisnisman untuk membuat perusahaannya layak dijual kepada investor. Ketiga adalah works without you, bisnis yang kokoh haruslah mampu bekerja tanpa ada owner yang setiap saat dan setiap waktu memantau perusahaan, hal ini dapat dicapai apabila sistem dan mekanisme kerja telah tertata secara rapi dan baik.
Naahhh...buat rekan-rekan yang sudah memulai bisnis, mari kita evaluasi, apakah bisnis yang sudah jalan masuk dalam 3 kategori di atas...apabila sudah maka layak untuk terus dibesarkan dan dikembangkan tanpa henti, bangsa Indonseia sedang menunggu munculnya bisnis-bisnis baru yang mampu mengentaskan rakyatnya dari kemiskinan. Namun, apabila belum jangan berhenti untuk terus memperbaiki sistem yang ada, teruslah sempurnakan apa yang sudah dimulai. Karena memang ketiga point di atas bisa dilakukan secara bertahap. Biasanya pada awal-awal memulai usaha semua masih berantakan, bahkan untung aja belum bisa. Nah, teruslah berjuang dan berusaha agar bisnis yang kita geluti dapat mencapai ketiga kriteria di atas. Kita harus totalitas dalam bisnis, pilihannya hanya terjun 0% atau 100%. Totalitas atau tidak sama sekali!
Memang tidak ada jaminan bahwa bisnis lebih menyenangkan dari pada bekerja pada perusahaan besar, oil company misalnya. Tidak pernah bisnis menjanjikan mimpi di siang bolong. Tapi bisnis menjanjikan kita jalan yang benar untuk menukar kerja keras kita dengan kesuksesan personal, relationship, dan keberlimpahan harta yang berkah. Siapapun yang memulai bisnis harus siap dengan perjalanan panjang dan melelahkan, tapi ketahuilah dari situlah pelejitan diri akan dimulai, potensi diri akan keluar, mental kita akan di asah, pasti suatu saat nanti sebutlah 10 tahun dari sekarang akan tampak berbeda mental seorang bisnisman dengan seorang karyawan.
Bisnis owner harus terus mencari asupan gizi, terus bergerak menambah pengetahuan untuk memperkokoh mindset positif, dan terus menambah database keilmuan yang akan menguatkan mental saat kita jatuh. Tidak ada kata ‘sudah’ pintar bagi seorang pembelajar . . .
Mari kita berlelah-lelah merintih di awal untuk membangun ‘mesin uang’ yang mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman sembari menunggu dengan sabar matahari akan terbit tanda usaha sudah mulai hangat dan mencerahkan banyak orang. Apabila sudah demikian, silahkan owner jalan-jalan, tentu bukan untuk menghambur-hamburkan keberlimpahan harta. Tetapi sedikit melepas lelah dan menikmati keindahan dunia, hehehe
Sampai jumpa pada episode kesuksesan selanjtnya!
Catatan si eM
Inspired by @masarmy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar